Muhammad Syafiq Tauba

Mobile Developer

Saya adalah Mobile Developer yang fokus dalam pengembangan aplikasi mobile yang responsif, cepat, dan ramah pengguna. Terbiasa membangun aplikasi menggunakan Flutter dan Kotlin, saya mengutamakan performa dan pengalaman pengguna dalam setiap pengembangan. Mampu menerapkan solusi teknis untuk kebutuhan kompleks di platform Android maupun iOS.

Foto Muhammad Syafiq Tauba

Tentang Saya

Ketertarikan saya pada dunia mobile berawal dari kebutuhan akan aplikasi yang mudah diakses kapan pun dan di mana pun. Saya memulai pengembangan menggunakan native Android, lalu berkembang menggunakan Flutter untuk efisiensi lintas platform. Dalam setiap proyek, saya berusaha menciptakan aplikasi yang tidak hanya berfungsi dengan baik, tapi juga menyenangkan digunakan. Saya juga terbiasa bekerja sama dengan backend developer untuk memastikan integrasi data berjalan lancar.

Keahlian Saya

Menguasai Flutter dan Dart untuk pengembangan lintas platform, serta memiliki pengalaman dengan Kotlin untuk Android native. Terbiasa mengintegrasikan REST API, menggunakan Firebase untuk autentikasi dan notifikasi, serta mengelola state dengan Bloc maupun Provider. Memahami prinsip UI/UX mobile dan menerapkannya dalam pembuatan aplikasi yang intuitif. Juga terbiasa menggunakan tools seperti Git, VS Code, dan Android Studio dalam proses pengembangan harian.

Cerpen

"Crash di Versi 1.0.3"

Arvin duduk di ruang tamu yang remang dengan laptop di pangkuan dan HP debug mode di tangan. Notifikasi Firebase Crashlytics berdentang lagi. Aplikasi yang dia kembangkan tiba-tiba crash setelah update versi 1.0.3.

Ia adalah mobile developer di startup logistik. Selama dua bulan terakhir, ia memimpin pengembangan aplikasi kurir internal, mulai dari login hingga tracking pengiriman. Versi 1.0.2 aman, tapi di 1.0.3 semua ambruk.

"java.lang.NullPointerException at com.app.delivery.ui.HomeActivity..." Arvin membaca log itu dengan napas pelan. Dia membuka file `HomeActivity.kt` dan mulai menelusuri kode. Ternyata, parameter `userLocation` tidak diset karena permission belum diberi, tapi fungsi map sudah dipanggil lebih dulu.

Ia menambahkan pengecekan, perbaikan pada flow permission, dan memperbaiki test unit kecil yang ia lupakan minggu lalu. Lalu dia build ulang dan deploy ke internal test.

Jam menunjukkan pukul 03.12 dini hari. Ia merebahkan punggung sejenak, sambil menatap langit-langit yang diam. Dunia luar mungkin tidak tahu aplikasi siapa yang mereka pakai, tapi Arvin tahu—setiap baris kode membawa tanggung jawab.

Keesokan harinya, notifikasi masuk dari salah satu kurir: "Mas, aplikasinya sekarang cepet banget. Mantap, terima kasih!"

Arvin tersenyum kecil. Dalam dunia mobile, ada banyak hal yang tak terlihat: gesture halus, background task yang tak terasa, dan kerja keras developer di baliknya.

Crash di versi 1.0.3 jadi pelajaran. Tapi aplikasi—dan dirinya—tetap jalan terus.